Kejadian yang membuat hampir seluruh wilayah Jabodetabek menjadi gelap gulita dalam waktu cukup lama. Penyebab pemadaman listrik ini karena adanya gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di Ungaran dan Pemalang.
Beruntung para teknisi yang dikerahkan PLN berhasil mengatasi gangguan tersebut. Sayangnya banyak warga, terutama Jabodetabek, yang ‘menyumpahi’ para pekerja PLN tersebut. Alasannya tentu saja karena kesal dengan pemadaman yang cukup lama. Pemadaman ini memang membuat mereka sulit melakukan aktivitas sehari-hari, terutama bekerja di kantor. Mengingat mayoritas pekerjaan saat ini membutuhkan internet dan listrik.
Meski merasa kesal dengan black out, baiknya kita tidak memarahi dan menyumpahi para pekerja PLN itu. Kenapa? Karena pekerjaan yang mereka lakukan sebenarnya sangat berbahaya, lho. Bahkan sampai harus bertaruh nyawa. Memang apa saja sih yang dilakukan para teknisi PLN ini? Yuk simak.
Menjaga pasokan listrik di hari raya.
Hari raya, saatnya kumpul bareng keluarga. Siapa sih yang engga mau ketemu orang tua, saudara dan keponakan? Atau mungkin ada yang mau ketemu cucu dan menantu? Kalau kalian masih bisa kumpul bareng keluarga di hari raya, maka bersyukurlah. Karena para teknisi PLN seringkali tidak dapat menikmati hari raya dengan keluarga.Alasannya sudah pasti karena harus menjaga pasokan listrik untuk kalian-kalian yang sedang kumpul dengan keluarga.
Sebagai teknisi yang bertugas menjaga keandalan listrik, mereka harus selalu stand by 24 jam. Sebenarnya sebelum hari raya pun sudah dilakukan pemeriksaan pasokan listrik. Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari raya nanti. Bisa saja tiba-tiba terjadi gangguan listrik di suatu wilayah.
Gangguan listrik biasa terjadi karena beberapa faktor, seperti pohon tumbang dan layang-layang. Pohon tumbang paling sering terjadi saat cuaca buruk. Sementara layangan biasanya suka menyangkut pada kabel tiang listrik. Layang-layang ini tidak bisa dianggap sepele, karena ternyata bisa membuat gangguan pada aliran listrik. Para pekerja tersebut biasanya dibagi dalam beberapa shift agar tidak mudah kelelahan. Mengingat mereka harus bekerja 24 jam non stop.
Memanjat SUTET
Eits, memanjat di sini bukan buat main-main ya. Mereka memanjat tower dengan kekuatan 500 kV ini untuk memperbaiki aliran listrik yang terganggu. Selain itu mereka juga melakukan pemeriksaan untuk menjamin bahwa energi listrik yang disalurkan dari pusat-pusat pembangkit bisa tersalurkan dengan baik dan efisien.
Pekerjaan ini bisa dibilang cukup berbahaya. Karena menara SUTET memiliki ketinggian hingga ratusan meter. Sangat tidak cocok untuk kalian yang punya phobia tinggi. Selain itu, tidak jarang mereka harus bergelantungan pada menara SUTET agar bisa memperbaiki dengan maksimal. Medan elektromagnetik yang dihasilkan SUTET 500 kV ternyata punya risiko gangguan kesehatan, seperti gangguan hipersensitivitas.
Bergelantungan di kabel
Sekali lagi, bergelantungan di sini bukan untuk bermain-main ya. Ada kalanya para teknisi PLN harus nekat bergelantungan di kabel tiang listrik atau bahkan di Tower SUTET agar dapat memeriksa dan memperbaiki aliran listrik. Masalah yang sering dialami adalah benda-benda yang menyangkut di kabel tiang listrik, misalnya layang-layang.
Tidak seperti bergelantungan di pohon ala Tarzan yang menyenangkan, bergelantungan di kabel ini sangat berbahaya dan berisiko, lho. Kabel yang digelantungi seringkali berada dalam kondisi menyala. Salah sedikit saja, bisa fatal akibatnya.
Tingginya risiko kecelakaan dalam pekerjaan ini membuat teknisi PLN harus punya asuransi kecelakaan untuk membantu proteksi diri mereka. Selain itu, mereka juga harus memiliki asuransi jiwa. Karena tidak ada seorangpun yang tahu akan seperti apa yang akan terjadi saat bekerja. Apalagi bekerja di bidang kelistrikan seperti ini punya risiko kematian yang tinggi. Bisa karena tersetrum atau terjatuh saat sedang memperbaiki aliran listrik.
Semoga produk asuransi yang mereka miliki pas, ya.
Menjaga pasokan listrik untuk warga memang merupakan pekerjaan teknisi PLN. Sayangnya mereka seringkali seperti lupa akan keselamatan diri sendiri saat bekerja. Memang mereka sudah punya skill dan kemampuan yang kompeten dalam bidang kelistrikan. Namun bukan berarti akan bebas dari segala macam risiko kecelakaan hingga kematian.
Untuk kalian yang sering menyumpahi para teknisi PLN di media sosial, baiknya mulai sekarang di-stop ya. Demi melancarkan aliran listrik untuk kalian, mereka sampai rela bertaruh nyawa, lho.